Senin, 16 Agustus 2021 Pertemuan dengan Pembimbing Akademik (PA) yaitu Dr. drg. Julita Hendrartini, M.Kes AAK, Dr. Diah Ayu Puspandari Apt. MBA., M.Kes, dan dr. Firdaus Hafidz MPH., PhD AAK. Pertemuan dilakukan secara virtual melalui zoom, juga dihadiri oleh Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc PhD. Mengucapkan selamat datang kepada seluruh mahasiswa KPMAK TA 2021 yang berjumlah 18 orang. Selamat mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran di Prodi KMK khususnya di Minat S2 KPMAK.
(Sabtu, 12 Desember 2020) Dalam rangka memperingati hari Universal Health Coverage sedunia, Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan dengan Pusat KPMAK FK-KMK UGM, menyelenggarakan Talk Show dengan tema : Dapatkah UHC Membangun Akses Kesehatan yang Adil ? Acara talk show kali ini menghadirkan pembicara yaitu Prof dr. Laksono Trisnantoro MSc., PhD (Ketua Dept.HPM FKKMK UGM), Muttaqien MPH, AAK (Anggota DJSN), Bram B. Baan, S.SI , Apt , S.H.. M.H (Praktisi di Industri Farmasi, DR. Widyaretna Buenastuti SH, MM (Pemerhati JKN), dan Dr. Diah Ayu Puspandari Apt., MBA., MKes (Ketua Pusat Kajian KP-MAK) sebagai moderator.
(Rabu, 2 Desember 2020)-Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan dengan Pusat KPMAK FK-KMK UGM menyelenggarakan Webinar Koordinasi antara Penyelenggara Jaminan Kesehatan sebagai respon dan update kesiapan pentahapan kebijakan kelas standar rawat inap dalam program JKN tahun 2022. Webinar mengundang para narasumber yaitu dr. Maya A. Rusady, M.Kes, AAK (Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan), Muttaqien, MPH, AAK (Anggota DJSN),dr, Tonang Dwi Ardyanto, Sp.PK, PhD (PERSI) kemudian pembahas oleh Ery Setiawan, SKM., ME., AAAK (USAID Health Financing Activity – National Social Security Council) dan Vini Aristiani, SKM, MPH,AAK (Peneliti Pusat KPMAK) sebagai moderator.
Yogyakarta (Oktober-2020)-Menjadi mahasiswa UGM merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya, menjalani perkuliahan selama 2 tahun merupakan pengalaman yang penuh dengan ilmu luar biasa dan sesuatu pembelajaran yang penuh hikmah dengan didampingi dosen-dosen yang berkualitas. Menjadi mahasiswa pascasarjana UGM adalah berkah yang tak ternilai, hari ini wisuda pasca sarjana 2020 dengan segala suka cita, era baru di pandemik mengubah segala sesuatu yang menjadi kebiasaan ke perubahan yang lebih nyata dan bermanfaat bagi seluruh umat. Selamat Wisuda Pasca Sarjana 2020 ilmu dan baktimu untuk negeri. (Rita)
Selamat mengikuti Kuliah Perdana Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan yang dilaksanakan via daring melalui aplikasi zoom. Perkuliahan saat ini diikuti oleh sebanyak 156 peserta yang terdiri dari Dosen, Tendik, Tutor, Asisten, dan Mahasiswa dari 4 minat yaitu minat KPMAK, minat KMPK, minat Simkes, dan minat MMR (14 September 2020).
Menempuh S2 disaat pandemi bukanlah menjadi suatu halangan. Mari bergabung bersama Minat Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan (KP_MAK) FKKMK UGM. Menyelenggarakan pembelajaran Dalam Jaringan (DARING) dengan Metode Blended Learning. Terdapat 3 jalur yang dapat dipilih: 1) Jalur Reguler yaitu awal pembelajaran dengan blended learning dikarenakan covid-19. Jika keadaan sudah kondusif pembelajaran dilakukan di kampus. Waktu belajar Senin-Jumat pukul 08.00-16.00 WIB; 2) Jalur Daring yaitu pembelajaran dengan blended learning dari awal hingga akhir. Waktu belajar Senin-Sabtu dengan berbagai penugasan ; 3) Jalur Interprofesional yaitu pembelajaran bergabung bersama MMR PJJ-IT di Jakarta.
Mahasiswa KP-MAK FKKMK UGM angkatan 2019 berkesempatan mengunjungi Balai Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial (Bapel Jamkesos) DIY yang beralamatkan di Jl. Prof. DR. Sardjito No.5, Cokrodiningratan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta pada hari Rabu, 26 Februari 2020 lalu. Kunjungan dilakukan dalam rangka kegiatan kuliah lapangan yang didampingi oleh Ibu Dr. Diah Ayu Puspandari, Apt M.Kes selaku dosen di Minat KP-MAK. Menurut Anedya Niedar yang merupakan salah satu mahasiswa KP-MAK mengatakan bahwa, kunjungan tersebut dapat menjadi sebuah ‘eye-opener’ bagi mahasiswa, bahwa jaminan pembiayaan kesehatan di Indonesia itu tidak semata-mata BPJS saja. Orang-orang yang tidak masuk dalam skema JKN seperti gelandangan, pengemis, anak jalanan, penghuni lembaga pemasyarakatan, serta kondisi-kondisi tertentu dimana orang yang tercakup dalam JKN tidak bisa mengakses layanan kesehatan. Disitulah Bapel Jamkesos berperan penting mengisi celah tersebut sebagai jaminan penyangga JKN, memastikan orang2 yang underprivileged dalam skema JKN tetap mendapatkan hak mereka untuk mengakses layanan kesehatan. (Anedya Niedar)
Jumat, 6 Maret 2020 Pusat KP-MAK mengadakan acara bedah buku dengan judul Arsitektur Jaminan Kesehatan Indonesia yang ditulis oleh dr. Ahmad Fuady M.Sc. Beliau merupakan mahasiswa S3 Kesehatan Masyarakat di Erasmus University Rotterdam, Belanda. Selama 5 tahun bergerak, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah banyak membuat capaian juga mendapatkan kritik yang bermunculan di media masa, scientific articel maupaun di berbagai media sosial. Penulis berupaya untuk dapat merangkum itu semua ke dalam sebuah buku, untuk melihat apa tantangan masa depan JKN, apakah JKN ini dapat mengurai permasalahan kesehatan atau akses kesehatan di Indonesia. Tantangan kesehatan di Indonesia saat ini yaitu memiliki masalah burden diseases yang harus dipecahkan lewat sistem kesehatan yang bener-benar efektif. Disampaiakan bahwa BPJS sebagai penyelanggara program jaminan sosial masih dianggap menjadi produk inferior, mulai dari kualitas pelayanan ataupun dari segi pasien dan segi penyelenggara kesehatan. Dana masih sangat rendah terbukti dari defisit yang berkepanjangan sampai beberapa tahun. Masih terdapat ketidakmerataan penggunaan layanan kesehatan yang didominasi oleh golongan mampu. Adapun beberapa solusi untuk dapat memecahkan permasalahan tersebut yaitu political will dari pemerintah harus menjadi upaya yang utama, sehingga permasalahan JKN ini bisa menjadi prioritas. Pemerintah harus bisa memastikan bahwa sumber dana/pembiayaan untuk program ini yaitu JKN harus dapat terpenuhi. Adanya finance course yang inovatif untuk memecahkan masalah terkait dana. Adanya subsidi silang antara BPJS. BPJS harus dapat melakukan sosialisasi secara inovatif dan komprehensif, misalnya dengan cara menyewa konsultan public relation yang baik. Sisi masyarakat juga menjadi salah satu aspek penting, untuk tetap mewajibkan masyarakat ikut serta dalam JKN ini. Aspek fundamental dalam hal ini adalah bagaimana peserta dapat terproteksi secara financial untuk mengakses layanan kesehatan yang berkualitas. Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut terkait isi buku ini dapat memesan melalui link berikut http://bit.ly/arsitekturjkn
Kamis, 27 Februari 2020 perwakilan departemen HPM berkesempatan mengunjungi Universitas AMIKOM Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi pionir dalam Pembelajaran Jarak-Jauh (PJJ) berbasis IT di Indonesia. Universitas AMIKOM Yogyakarta secara resmi menjadi Program Studi (Prodi) PJJ S-2 Informatika pertama di Indonesia setelah ditandai dengan dikeluarkannya SK Menristekdikti No 488/KPT/I/2019 tentang Izin Pembukaan Prodi Teknik Informatika Program PJJ. Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka studi banding mengenai PJJ. Pemaparan terkait PJJ disampaikan langsung oleh Dr. Kusrini M.Kom, sebagai salah satu penggagas juga dosen pengajar dari Prodi PJJ tersebut. Disampaikan bahwa salah satu kunci sukses pelaksanaan pembelajaran jarak-jauh adalah dedikasi dan integritas mahasiswa untuk belajar menggunakan paradigma student-centered learning. Pelaksanaan PJJ memerlukan USBJJ yaitu Unit Sumber Belajar Jarak Jauh yang berperan sebagai sarana kegiatan pendukung untuk membantu kelancaran proses belajar peserta didik. Dalam hal ini Universitas AMIKOM Yogyakarta bekerja sama dengan PT. Time Excelino Banten dan STMIK Dipanegara Makassar sebagai rekanan USBJJ . Kedua USBJJ tersebut berperan dalam membantu mahasiswa apabila harus melakukan kegiatan perkuliahan secara tatap muka seperti UTS, UAS, dan ujian tesis. Selain itu penyelenggaraan PJJ juga memerlukan persiapan sarana prasarana lain seperti adanya ruang studio, ruang sistem server, serta adanya tutor bersertifikat.